7 Tips Cara Menyisihkan Uang Dari Hasil Usaha atau Dagangan

riniisparwati.com – Cara Menyisihkan Uang Dari Hasil Usaha. Di dalam menjalankan usaha baik itu offline maupun online, diperlukan usaha untuk membuat laporan keuangan hasil usaha atau hasil jualan dagangannya sehingga bisnis bisa berjalan dengan lancar tanpa kehabisan modal di tengah jalan.

Salah satu kelemahan dari pebisnis rumahan di Indonesia adalah, tidak bisa memisahkan antara uang pribadi dengan uang hasil usaha atau hasil dagangannya.

Agar diketahui berapa keuntungan hasil usaha dan juga berapa yang menjadi hak pemilik selain modal, maka perlu diatur berapa persen keuntungan yang jatah pemilik dan berapa persen yang dijadikan sebagai tambahan modal.

Misalkan untung jualan adalah 50 ribu. Maka harus ditetapkan, misalkan jatah pemilik adalah 50% (25 ribu) yang bisa diambil sedangkan sisanya digunakan sebagai tambahan modal usaha.

Dengan mengatu uang hasil jualan ini, maka usaha pun bisa berkembang.

Jangan sampai, keuntungan cuma 50ribu, lalu diambil semua 50ribu atau bahkan diambil 100ribu, yang mengakibatkan bisnis jadi rugi, tidak bisa berkembang di kemudian hari.

Oleh karena itu, penting bagi para pebisnis untuk mengetahui cara mengatur uang hasil jualan, membagi keuntungan untuk jatah pribadi dan tambahan modal usaha.

Baca juga: Contoh Pekerjaan di Pegunungan.

Cara Menyisihkan Uang Hasil Dari Usaha dan Jualan Dagangan

Salah satu cara mengelola keuangan usaha dagang yang benar adalah, memisahkan antara hak pemilik dengan hak milik usaha/warung dagangannya.

Jangan sampai tercampur antara uang pribadi dengan uang usaha di warung atau toko anda.

Jika sampai tercampur, maka dijamin, usaha anda tidak akan jelas berapa keuntungannya, kecuali anda mencatat laporan keuangan dengan benar, berapa uang pribadi dan berapa uang toko.

Sebagai panduan cara mengelola keuangan usaha warung, selain harus menyusun manajemen keuangan yang baik, dan merencanakan keuangan usaha dengan tepat, kita juga harus memisahkan uang hasil usaha dengan uang pribadi.

Berikut ini beberapa tips cara memisahkan uang dari hasil dagangan warung:

1. Buat laporan keuangan sederhana untuk mengetahui laba

Pengetahuan tentang laporan keuangan cukup penting untuk mengetahui berapa laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu usaha.

Untuk warung atau toko sederhana, kita bisa membuat laporan keuangan sederhana dengan jurnal umum, neraca saldo, jurnal penyesuaian, worskheet, hingga menjadi laporan keuangan utuh.

Kita bisa memanfaatkan microsoft excel untuk menyusun laporan keuangan sederhana.

Jika belum sanggup, minimal ada pencatatan berapa harga beli barang, dan berapa harga jualnya.

Baca juga: Contoh Pekerjaan Penduduk Kota Tangerang.

2. Tentukan berapa persentase jatah keuntungan untuk pribadi

Langkah selanjutnya, setelah mengetahui berapa keuntungan warung atau usaha yang didapat, kita juga harus menentukan berapa persen jatah kita dari keuntungan tersebut.

Misalkan 20%, atau 30%.

Untuk mengembangkan usaha, maka jangan sampai jatah pemilik dari keuntungan melebihi 50%, karena itu tentunya tidak bagus untuk perkembangan usaha.

3. Disiplin dalam mengambil jatah uang pribadi dari warung usaha

Setelah persentase keuntungan untuk si pemilik ditentukan, selanjutnya diperlukan tindakan disiplin dari si pemilik, saat mengambil uang jatah miliknya.

Jangan mengambil uang melebih dari jatah yang telah ditentukan.

Jika mengambil lebih maka catatlah sebagai utang yang harus kita bayar di kemudian hari.

Dengan demikian, modal usaha pun terus bertambah yang berguna untuk pengembangan usaha.

4. Tahan godaan untuk membeli barang-barang pribadi

Salah satu kekurangan orang Indonesia adalah mudah tergoda dengan barang-barang atau produk keluaran terbaru.

Karena tergoda, dan tidak punya uang, maka akhirnya tergoda untuk mengambil uang di warung atau tokonya.

Akibatnya uang toko atau warung makin tergerus, dan modal kemudian habis.

5. Memisahkan antara rekening pribadi dengan rekening usaha

Salah satu cara untuk meminimalkan risiko pengambilan uang usaha adalah dengan memisahkan uang pribadi dengan uang usaha.

Jangan jadikan satu rekening.

Hal ini berguna untuk mempermudah membedakan mana uang pribadi dan mana uang warung.

Baca juga: Peluang Usaha Toko Kelontong.

6. Evaluasi usaha secara rutin

Usaha dangang baik itu online shop maupun warung offline perlu dievaluasi secara periodik, baik itu mingguan maupun bulanan.

Selalu cek apakah kita punya utang karena mengambil uang melebihi jatah atau tidak.

7. Batasi akses uang usaha dari orang-orang di keluarga kita

Selain membatasi akses uang dari diri kita sendiri, kita juga harus membatasi akses uang usaha dari orang-orang yang ada di keluarga kita.

Jika orang-orang di keluarga mengambil dagangan, maka harus bayar.

Jika kita mengambil barang dagangan, seharusnya juga bayar.

Lalu jangan sampai orang-orang di keluarga mengambil uang dari hasil usaha tersebut.

Gunakan uang pribadi untuk kebutuhan keluarga.

Baca juga: Contoh Usaha yang Menguntungkan di Desa.

Kesimpulan

Pembukuan laporan keuangan yang baik, meskipun itu usaha kecil sangat berguna untuk memisahkan antara harta pribadi dengan uang hasil usaha dagang.

Diperlukan langkah disiplin untuk bisa memisahkan antara uang pribadi dengan uang warung.

Tentukan jatah persentase keuntungan yang menjadi hak pribadi.

Demikian Tips Cara Menyisihkan Uang Dari Hasil Usaha atau Dagangan Di Warung yang bisa anda coba di bisnis anda. Baca juga: 25 Peluang Usaha di Desa yang Menjanjikan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top