Waspada Penipuan Pinjaman Online, Modusnya Salah Transfer

riniisparwati.com – Penipuan pinjaman online baru dengan modus salah transfer. Dunia teknologi yang semakin maju juga menimbulkan peluang baru bagi para penipu untuk melakukan aksi kejahatannya. Mereka kini bisa melakukan penipuan secara online lewat WA, atau sms, telepon, email, dan media lainnya.

Salah satu jenis kejahatan baru adalah penipuan dalam dunia pinjol.

Pinjol sendiri merupakan singkatan dari pinjaman online.

Pinjol telah memakan banyak korban, terutama yang tidak tahu apa-apa, lalu KTP dan data pribadi lainnya digunakan orang lain untuk melakukan pinjaman.

Si pemilik ktp tidak tahu menahu soal pinjaman, tapi tiba-tiba ditagih.

Nah, untuk memberikan rambu rambu kewaspadaan buat kamu, saya akan sharing sebuah kasus penipuan pinjol baru yang meresahkan ini.

Penipuan Pinjaman Online dengan Modus Salah Transfer

Saya kebetulan lagi buka akun instagram.

Lalu menemukan sharing penipuan pinjol dari sebuah akun.

Ceritanya begini:

Penipu menelepon katanya sudah salah transfer

Korban, mendapatkan telepon dari penipu.

Katanya penipu salah transfer ke rekening korban.

Saat dicek oleh korban, memang ada uang masuk ke rekeningnya.

Maka korban pun berniat mengembalikan uang tersebut.

Dia kemudian datang ke bank BRI untuk mentransfer uang kepada si penipu.

Penipuan Pinjol terdeteksi oleh karyawan BRI

Sesampai di bank BRI, saat mau transfer, korban ditanya oleh karyawan BRI.

“ini tujuan transfernya untuk apa ya?”

Dijawab sama korban, “ini ada orang salah transfer dan minta dikembalikan, jadi mau saya kembalikan”.

Baiknya, karyawan BRI kemudian membalas, “bentar, saya cek dulu ya, ini transaksi apa yang masuk ke rekening saudara”.

Setelah dicek, ternyata uang tersebut berasal dari penyedia pinjaman online.

Dari sini, baru deh ketahuan.

Ternyata rekening korban ini disalahgunakan oleh orang lain untuk mencairkan pinjaman online.

Modusnya, salah transfer.

Setelah tahu ternyata itu dari pinjaman online, maka tidak jadi uangnya dikembalikan ke penipu yang meneleponnya.

Jika uang dikembalikan ke penipu, maka korban nantinya akan ditagih oleh si pihak pemberi pinjol.

Tahunya mereka, korban ini yang meminjam uang.

Padahal, si penipu itu yang melakukannya.

Belajar dari Korban Penipuan Pinjaman Online

Belajar dari kasus ini, maka kamu harus selalu hati-hati.

1. Cek uang masuk ke rekening kamu berasal dari mana

Jika tiba-tiba ada uang masuk ke rekening kamu, apalagi dalam jumlah besar, yang pertama kali harus kamu lakukan ada memastikan sumber uang.

Darimana transfer uang berasal.

Untuk kemudahan, bisa memanfaatkan aplikasi mobile banking seperti BRImo, LIVIN mandiri, dan sebagainya.

Jika tidak bisa, bisa kamu tanya langsung ke bank tempat kamu membuka rekening.

Jika dari orang yang tidak dikenal, maka bisa lapor ke bank untuk ditindaklanjuti.

2. Jangan asal mengembalikan uang

Jika ada orang menelpon dan bilang salah transfer, jangan langsung dikembalikan.

Kok bisa-bisanya orang salah transfer tahu nomor hp kamu?

Dari situ saja kan sebenarnya sudah sangat mencurigakan.

Emang tahu nomor kamu darimana?

3. Jangan asal terima telepon dari nomor tidak dikenal

Penipuan lewat telepon memang makin marak terjadi.

Alangkah baiknya tidak asal menerima telepon dari nomor tidak dikenal.

Karena bisa berpotensi penipuan, dan banyak juga lewat hipnotis untuk transfer ke nomor penipu.

Cara Melaporkan Penipuan Pinjaman Online

Jika ada perusahaan yang memberikan pinjol secara ilegal, kamu bisa melaporkannya ke OJK.

Caranya:

  • Tulis pesan ke email [email protected].
  • Sampaikan pengaduan kamu di sana secara jelas.
  • atau bisa juga dengan datang langsung ke kantor OJK.
  • Kamu juga bisa melaporkan pinjol ilegal ke pihak kepolisian.

Lalu, jika kamu mengalami penipuan seperti kasus salah transfer di atas, kamu bisa melaporkan ke kepolisian.

Hubungi juga pihak pinjolnya dan sampaikan kalau kamu tidak meminjam uang di sana.

Solusi Mencegah Modus Penipuan Pinjaman Online

Untuk menghindari penipuan berkedok pinjol, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan:

1. Jaga terus kerahasiaan data pribadi

Data data pribadi yang penting jangan diumbar.

Misalkan dengan share ke sosial media.

Atau asal memberikan data kepada orang lain yang tidak dikenal.

Misal, ada orang menawarkan bantuan sekian ratus ribu, syaratnya memberikan fotokopi KTP.

Itu sebenarnya riskan juga.

Data KTP itu bisa disalahgunakan untuk melakukan pinjaman online atau tindak kejahatan lainnya.

Jadi, jangan berikan data KTP sembarangan, apalagi orang tidak dikenal.

Demikian juga dengan nomor hp, email, rekening, dan sebagainya.

2. Jangan panik saat terima telepon atau pesan dari penipu

Seperti kasus di atas, misalkan penipu bilang salah transfer.

Jangan panik, buru-buru, dan langsung ingin mengembalikan.

Pastikan dulu informasi benar, baru bertindak.

3. Meskipun kepada keluarga atau teman dekat, jangan asal kasih data pribadi

Terkadang, teman dekat itu bisa juga menjerumuskan kita.

Yang paling sering terjadi saja, mereka memberikan nomor hp kita kepada pemberi pinjol saat mereka melakukan pinjaman.

Akibatnya, saat mereka gak bisa bayar, kita terus yang ditelepon oleh pemberi pinjol.

Kita disuruh pemberi pinjol menyampaikan pesan agar teman kita melunasi pinjamannya.

Ini sering banget terjadi lho.

Jadi hati-hati aja.

Baca juga: modus penipuan sms bri.

Kesimpulan

Modus penipuan pinjol kini makin beragam dan kita harus hati-hati.

Jaga selalu kerahasiaan data pribadi.

Jangan berikan data-data kepada sembarang orang, meskipun itu teman dekat kita.

Demikian sharing saya mengenai modus penipuan online di instagram dengan pura pura salah transfer. Baca juga: penipuan shopee paylater.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top